Senin, 20 Desember 2010

Peran Fisioterapi

RERAN FISIOTERAPI 

Dalam kehidupan sehari-hari manusia selalu bergerak, yang menunjukkan bahwa dia ada, berubah, berpindah, dan berkomunikasi.
Arti bergerak secara umum adalah berubahnya satu bagian atau seluruh tubuh untuk mengerjakan sesuatu dengan tujuan tertentu. Sedangkan arti bergerak secara khusus adalah adanya kerjasama antara otak, saraf, otot, tulang dan sendi yang disebabkan adanya stimulasi dari luar melalui indera tubuh untuk mengerjakan sesuatu dengan tujuan tertentu.
Pergerakan seseorang bisa dikatakan normal bila gerakan tersebut mempunyai nilai kekuatan normal serta mempunyai makna dan tujuan tertentu.

Setiap manusia mengalami apa yang namanya tumbuh dan berkembang. Tumbuh kembang sendiri memiliki asas, yaitu :
• Berlangsung terus menerus sejak pembuahan sampai dewasa yang
dipengaruhi oleh genetik dan lingkungan.
• Tumbuh kembang bergantung pada kematangan (maturitas) sistem saraf.
• Urutan tumbuh kembang setiap individu selalu sama, tetapi kecepatannya
berbeda antar individu satu dengan lainnya.
• Refiek primitif akan hilang dan digantikan dengan gerakan yang disadari.
• Arah tumbuh kembang dimulai dari atas ke bawah (chepalocaudaf).
Di dalam tubuh manusia terdapat kapasitas fisik dan kemampuan fungsional. Fisioterapi bertanggung jawab terhadap kapasitas fisik dan kemampuan fungsional tersebut.
Kapasitas fisik berupa
• Tonus otot
• Kekuatan otot
• Luas gerak sendi
Kemampuan fungsional berupa
Tidur miring
Berguling
Merayap
Merangkak
Duduk
Berdiri
Apa yang dilakukan oleh fisioterapi terhadap macam-macam gangguan dalam tumbuh kembang anak di atas ?
• Pemberian massage guna merileksasikan atau meningkatkan tonus otot.
• Pemberian latihan aktif berupa aktivitas permainan.
• Meningkatkan head control don control postural.
• Memberikan penguluran (stretching] atau pengaturan posisi agar suatu otot
beda dalam posisi memanjang (elongation] pada otot yang mengalami pemendekan atau yang potensial untuk terjadi pemendekan.
• Menghambat ref lek primitif yang masih ada.
• Memberikan latihan weight bearing.
• Menstimulasi perkembangan anak.
• Mengkoreksi postur
• Mengkoreksi pola jalan anak.

Senin, 13 Desember 2010

Sabtu, 04 Desember 2010

Sejarah Fisioterapi

Dokter seperti hipocrates dan hector dipercaya sebagai yang pertama melakukan fisioterapi yang primitive, menyarankan pemijatan (hipocrates) dan hydroterapi (hector) pada masyarakat zaman 460 sebelum masehi. Dokumentasi paling awal mengenai praktek fisioterapi yang professional, bagaimanapun, kembali ke tahun 1894 ketika empat perawat di inggris membentuk Chartered Society of Physiotherapy. Negara-negara lain segera mengikuti dan memulai program pelatihan formal, seperti Sekolah Physiotherapy di Universitas Otago di Selandia Baru di tahun 1913, dan di Amerika tahun 1914 di Reed College, Portland, Oregon.

Penelitian mempercepat gerakan fisioterapi. Penelitian pertama fisioterapis di publikasikan pada maret 1921 dalam PT review. Pada tahun yang sama Mary McMilan membentuk Physical Therapy Association (sekarang disebut American Physical Therapy Association (APTA). Di tahun 1924, Georgia Warm Springs Foundation mempromosikan fisioterapi sebagai perawatan terhadap penyakit polio.

Perawatan sampai tahun 1940 terutama semata terdiri dari latihan, pijatan, dan traksi. Prosedur manipulatif pada tulang belakang dan sendi ekstrimitas mulai untuk dipraktekkan, terutama di negara-negara Persemakmuran Inggris, pada awal 1950-an. Pada dekade berikutnya, fisioterapis memulai bergerak ke praktik diluar rumah sakit, ke pasien rawat jalan klinik bedah tulang, sekolah negeri, universitas, pengaturan berkenaan dengan geriatrik ( fasilitas keterampilan merawat), pusat rehabilitasi, rumah sakit, dan pusat medis.

Spesialisasi untuk fisioterapi di U.S. terjadi tahun 1974, pada bidang Orthopedic dari APTA untuk fisioterapis yang mengkhususkan spesialisasi di Orthopedic. Di tahun yang sama, International Federation of Orthopaedic Manipulative Therapy dibentuk, yang telah memainkan suatu peran penting di dalam mempercepat therapy manual yang di seluruh dunia yang pernah ada.
Sampai saat ini fisioterapi terbagi-bagi ke beberapa bidang spesialisasi karena ilmunya yang luas spesialisasi itu meliputi cardiopulmonary, geriatric, neurological, ortopedik, pediatrik, dan integumentary.

Orang-orang dari zaman purbakala sudah mengetahui kemana mereka harus berobat, dan apa yang mereka harus lakukan untuk menghilangkan sakit mereka.



Seperti gambar diatas, orang-orang pada zaman dahulu sering melakukan pemijatan-pemijatan pada diri sendiri ataupun pada orang lain untuk menghilangkan sakit yang ada pada diri mereka.
Gambar-gambar diatas merupakan salah satu tindakan yang sering dilakukan orang-orang pada zaman dahulu untuk menghilangkan sakit mereka yang menjadi cikal bakal dari Fisioterapi.

Hal-hal lain yang sering dilakukan oleh masyarakat zaman dahulu yang menjadi cikal bakal ilmu Fisioterapi seperti :
            Pemijatan
            Pemanasan
            Rendaman air
            Berjemur
Gambaran-gambaran fisioterapi saat ini :

fisoterapi dengan Ultra sound



fisioterapi dengan Latihan


Alat-alat Fisioterapi

 1. Short Wave Diathermi (SWD)


 SWD adalah Suatu alat terapi yang menggunakan pemanasan yang pada jaringan dengan merubah energi elektromagnet menjadi energi panas.
Dalam beberapa dekade terakhir atau lebih, banyak profesional medis telah menemukan bahwa ada beberapa cara untuk membantu pasien mereka dalam penyembuhan tanpa menggunakan atau dengan membatasi penggunaan obat penghilang rasa sakit yang digunakan dalam jangka panjang. Hal-hal seperti terapi pijat, stimulator neuromuskuler, dan terapi ultrasound telah merevolusi cara komunitas medis dalam membantu penyembuhan pasien. Jenis teknologi lain yang telah menunjukkan nilai riil dalam bidang klinis adalah diatermi gelombang pendek. Metode ini berfungsi untuk mengendalikan rasa sakit dan meningkatkan aliran darah ke daerah-daerah otot yang rusak dengan tindakan panas yang sampai ke dalam jaringan (deep heat). Dalam hubungannya dengan obat-obatan berbasis non terapi, diatermi gelombang pendek dapat membantu sejumlah besar pasien dengan berbagai tingkat cedera serta berbagai jenis cedera. Melihat lebih dekat pada praktek kita berharap bahwa diatermi gelombang pendek ini bisa dimasukkan sebagai  bagian dari teknologi medis.


2. TENS 21(Transcutaneous Electrical Nerve Stimulator 21) 


TENS merupakan sebuah teknik penghilang nyeri (analgesik) yang sederhana dan non-invasive, yang telah digunakan secara luas di dunia medis oleh ahli fisioterapi, perawat, atau bidan. (Johnson, 1997; Pope, Mockett and Wright,1995; Reeve, Menon and Corabian, 1996; Robertson and Spurritt, 1998)
TENS biasanya juga digunakan untuk meringankan berbagai jenis nyeri, seperti nyeri paska persalinan, nyeri paska operasi, nyeri punggung, nyeri akibat artritis, nyeri neuropatik, nyeri menstruasi, nyeri kepala, dan migrain. (Hansson, 1999).
TENS merupakan teknik penghilang nyeri yang non-invasive ,tidak menyebabkan adiksi, dan hampir tanpa efek samping yang bermakna.
Penggunaan alat terapi TENS saat ini pada umumnya tidak praktis, karena diperlukan keterampilan dan pengetahuan khusus untuk menyesuaikan program yang ada pada alat terapi TENS dengan keluhan dan jenis terapi yang diinginkan. Akibatnya alat terapi TENS lebih banyak digunakan di klinik rehabilitasi medik dan fisioterapi.

  3. LAMPU TERAPI KESEHATAN INFRAPHILL/ INFRARED " BEURER"

 
LAMPU TERAPI KESEHATAN INFRAPHILL/ INFRARED " BEURER" adalah Lampu kesehatan untuk menghilangkan pegal-pegal setelah seharian anda bekerja, membantu melancarkan peredaran darah yang tersumbat sekaligus cocok pula untuk terapi pengobatan bagi penderita stroke, reumatik dan merupakan salah satu alat psiotherapy di rumah sakit dan tempat-tempat terapi pengobatan.




4. Ultrasound


Mesin ultrasound adalah modalitas fisioterapi yang pemanfaatannyadengan menggunakan gelombang suara berfrekuensi tinggi atau rendah.Gelombang suara ini dasalurkan di sekitar jaringan dan pembuluh darah,gelombang suara tersebut menembus ke otot sehingga otot menjadi hangatdan otot relaks, oleh karena itu gelombang ultrasound ini digunakanuntuk perawatan otot yang mengalami ketegangan dan kekakuan. Efek daripemanasan ini juga berpengaruh pada pelebaran pembuluh darah danmeningkatkan sirkulasi darah sehingga membantu prose penyembuhan.Fisioterapis juga dapat mengatur frekuensi dari gelombang ultrasoundsehingga bisa dimanfaatkan untuk mengurangi peradangan


5. Electrical Stimulasi
Electrical stimulasi menggunakan arus listrik yang menyebabkan satu atau kelompok otot tertentu berkontraksi. Dengan meletakkan elektrodapada beberapa daerah dikulit tertentu fisioterapi dapat mempengaruhiserabut otot untuk berkontraksi. Kontraksi otot dengan menggunakanelectrical stimulasi ini dapat meningkatkan kekuatan otot. Fisioterapidapat merubah susunan arus untuk arus yang kuat atau arus lemah dalammenggontraksikan otot. Selama proses penguatan otot, terjadilahkontraksi otot yang meningkatkan asupan darah ke daerah yang diberikanarus sehingga meningkatkan proses penyembuhan.

6. Traksi

Traksi adalah tahanan yang dipakai dengan berat atau alat lain untuk menangani kerusakan atau gangguan pada tulang dan otot. Tujuan dari traksi adalah untuk menangani fraktur, dislokasim atau spasme otot dalam usaha untuk memperbaiki deformitas dan mmpercepat penyembuhan. Ada dua tipe utama dari traksi : traksi skeletal dan traksi kulit, dimana didalamnya terdapat sejumlah penanganan.

Prinsip Traksi adalah menarik tahanan yang diaplikasikan pada bagian tubuh, tungkai, pelvis atau tulang belakang dan menarik tahanan yang diaplikasikan pada arah yang berlawanan yang disebut dengan countertraksi. Tahanan dalam traksi didasari pada hokum ketiga (Footner, 1992 and Dave, 1995). Traksi dapat dicapai melalui tangan sebagai traksi manual, penggunaan talim splint, dan berat sebagaimana pada traksi kulit serta melalui pin, wire, dan tongs yang dimasukkan kedalam tulang sebagai traksi skeletal (Taylor, 1987 and Osmond, 1999).

Traksi dapat dilakukan melalui kulit atau tulang. Kulit hanya mampu menanggung beban traksi sekitar 5 kg pada dewasa. Jika dibutuhkan lebih dari ini maka diperlukan traksi melalui tulang. Traksi tulang sebaiknya dihindari pada anak-anak karena growth plate dapat dengan mudah rusak akibat pin tulang.
Indikasi traksi kulit diantaranya adalah untuk anak-anak yang memerlukan reduksi tertutup, traksi sementara sebelum operasi, traksi yang memerlukan beban 5 kg. Akibat traksi kulit yang kelebihan beban di antaranya adalah nekrosis kulit, obstruksi vaskuler, oedem distal, serta peroneal nerve palsy pada traksi tungkai.

Traksi tulang dilakukan pada dewasa yang memerlukan beban > 5 kg, terdapat kerusakan kulit, atau untuk penggunaan jangka waktu lama. Kontratraksi diperlukan untuk melawan gaya traksi, yaitu misalnya dengan memposisikan tungkai lebih tinggi pada traksi yang dilakukan di tungkai.

Apa itu Fisioterapi?



Physical theraphy (atau dalam bahasa inggris physiotherapy dan dalam bahasa Indonesia Fisioterapis) adalah adalah suatu profesi pelayanan kesehatan yang menyediakan jasa ke indivudu atau masyarakat dalam mengembangkan, memelihara, dan memaksimalkan kembali gerak dan fungsinya dalam kehidupan. Ini termasuk menyediakan jasa dalam keadaandimana gerak dan fungsinya mengalami gangguan contohnya penuaan luka-luka, pemyakit, atau factor lingkungan. Fungsi gerak adalah elemen pusat dalam kesehatan.

Fisioterapis mempunyai kaitan dalam mengidentifikasi dan memaksimalkan kualitas hidup dan potensial gerak dengan metode promosi, pencegahan, treatment/intervention, habilitation dan rehabilitasi. Ini meliputi fisik, psikologi, emosional, dan kesejahteraan social. Termasuk interaksi antara fisioterapis dengan pasien, para profesional kesehatan, keluarga-keluarga, para pemerhati, dan masyarakat dalam proses dimana potensial gerak dievaluasi dan secara objaktif disetujui, menggunakan pengetahuan dan keterampilan unik untuk terapi fisik. Terapi fisik atau proses fisioterapi dilakukan oleh fisioterapis atau asisten fisioterapi yang berada di bawah perintahnya.


Fisioterapis mempunyai banyak spesialisasi yang mencakup cardiopulmonary, geriatrik, mengenai ilmu penyakit syaraf, orthopaedic dan ilmu kesehatan anak-anak untuk menyebut sebagian dari area yang semakin umum. Fisioterapis menjalankan profesi dalam banyak bidang, seperti klinik rawat jalan atau kantor, fasilitas rehabilitasi orang yang dirawat di r.s., fasilitas perawatan yang diperluas, kunjungan ke rumah, pendidikan dan pusat penelitiann, sekolah, rumah perawatan, tempat kerja industri atau profesi yang berhubungan dengan lingkungan, pusat kebugaran dan fasilitas pelatihan olahraga.

Kualifikasi pendidikan sangat diintesifkan oleh Negara. Jenjang pendidikan bagi beberapa Negara hanya sedikit mendirikan pendidikan formal sedangkan yang lain mewajibkan program master dan doktoral.


Proses Fisioterapi :
•       Assesment
–      Examination
–      evaluation
•       Diagnosis & prognosis
•       Planning
•       Intervensi
•       Re – evaluasi / re examination

Peran dalam kehidupan manusia:

Bayi dan Balita
 kesehatan Reproduksi
Ibu hamil
Tumbuh Kembang
Cedera - trauma  
Penyakit
Kesehatan kerja
Olah Raga
Proses penuaan
Post operatif
Kesehatan Masyarakat
Promotif/preventif
Kuratif
Rehabilitatif

Pendidikan:

WCPT (World Confederation for Physical Therapy) menyarankan pendidikan untuk menjadi fisioterapis dipusatkan pada universitas atau studi lain setingkat universitas, minimum 4 tahun mandiri dan diakreditasi dan lulusannya disetujui sebagai tamatan universitas secara hukum (accords graduates full statutory ) dan diakui profesinya. WCPT akan membantu asosiasi nasional fisoterapi dengan mengembangkan standar pendidikan yang sesuai (tepat) dan pengembangan proses akreditasi.

Fisioterapis adalah profesi otonom karena terjaminnya seorang fisioterapis bebas untuk melakukan keputusan profesional (profesional judgement) dalam meningkatkan (promotion) kesehatan, mencegah (prevention) dan pemeliharaan serta penyembuhan klien dalam batas pengetahuan yang didapat dan kompetensinya.

Secara luas, tindakan fisioterapis adalah tanggung jawab fisioterapis secara individu, yang disertai oleh keputusan profesi mereka yang tidak dapat dikontrol atau dikompromikan oleh pegawai, orang dari profesi lain atau lainnya.

Sebagai pembatasan otonomi profesi yang benar, profesi fisioterapi mempunyai tanggung jawab yang berkesinambungan untuk  mengaturan diri (self regulating).